Mochtar Lubis: Menggugah Kesadaran Melalui Tulisan-Tulisan Inspiratif

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 23:30 WIB
Sosok Mochtar Lubis, tokoh pers cukup penting di era Orde Baru (Instagram/@arsip_indonesia)
Sosok Mochtar Lubis, tokoh pers cukup penting di era Orde Baru (Instagram/@arsip_indonesia)

Fokus Solo-Mochtar Lubis adalah sosok jurnalis yang inspiratif dan kritis. Ia telah banyak menghasilkan karya-karya yang memberikan pengaruh yang signifikan dalam sejarah jurnalisme Indonesia. Keberaniannya dalam melaporkan berita serta mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan keadilan, telah menjadi teladan bagi jurnalis muda di Indonesia.

Lahir pada tanggal 7 Maret 1922 di Padang, Sumatera Barat, Mochtar Lubis tumbuh di lingkungan keluarga yang menghargai pendidikan dan kejujuran. Ayahnya adalah seorang guru agama dan ibunya adalah seorang pengajar di sekolah dasar. Sejak kecil, Mochtar Lubis telah menunjukkan kecintaannya pada literatur dan bahasa.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Mochtar Lubis melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) di Jakarta. Ia kemudian bekerja sebagai pengacara selama beberapa tahun, namun semangat menulisnya tak kunjung padam. Mochtar Lubis memutuskan untuk memfokuskan diri pada dunia jurnalisme dan bergabung dengan majalah Indonesia Raya pada tahun 1946.

Baca Juga: Tan Malaka: Tokoh Pergerakan Sosialis Indonesia yang Inspiratif

Pada saat itu, Indonesia sedang dalam masa transisi dari penjajahan Belanda ke negara merdeka yang baru. Mochtar Lubis melihat bahwa dunia jurnalistik memiliki peran penting dalam membangun negara Indonesia yang baru. Ia menjadi salah satu jurnalis yang berani melaporkan berita-berita yang penting dan mengkritisi pemerintah pada masa itu.

Karir jurnalisnya semakin meroket ketika Mochtar Lubis bergabung dengan harian Indonesia Raya pada tahun 1950. Ia menjadi editor dan menulis artikel-artikel yang sangat kritis terhadap pemerintah Indonesia, terutama mengenai masalah hak asasi manusia, keadilan, dan ketimpangan sosial.

Pada tahun 1955, Mochtar Lubis mendirikan majalah Horison bersama beberapa sahabatnya, seperti Ajip Rosidi dan HB Jassin. Horison menjadi majalah sastra dan budaya yang sangat berpengaruh di Indonesia. Mochtar Lubis mengundang penulis-penulis terkenal dan mendorong perkembangan sastra Indonesia melalui majalah tersebut.

Baca Juga: Soe Hok Gie: Pejuang Hak Asasi Manusia yang Tak Pernah Padam

Selama kariernya, Mochtar Lubis menulis banyak buku dan artikel tentang berbagai topik, termasuk politik, agama, sosial, dan budaya. Beberapa karyanya yang paling terkenal antara lain "Harimau! Harimau!", sebuah novel tentang perang kemerdekaan Indonesia, dan "Si Parasit Lajang", sebuah buku tentang politik Indonesia. Buku-bukunya menunjukkan kepedulian dan keberanian dalam melawan ketidakadilan dan korupsi di Indonesia.

Karya-karyanya yang menginspirasi banyak orang dan menjadi pemicu kebangkitan kesadaran akan keadilan dan kebenaran. Karyanya mengungkap fakta-fakta yang kontroversial dan mengajarkan masyarakat untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan di dalam masyarakat.

Namun, karya-karyanya juga membuatnya dijatuhi hukuman penjara selama 9 bulan karena dianggap mencemarkan nama baik pemerintah Indonesia pada tahun 1957. Mochtar Lubis tidak takut dan tetap berani dalam mempertahankan kebebasan pers dan berekspresi, meskipun ia dihadapkan pada risiko yang besar.

Baca Juga: Soekarno, Sang Proklamator Karismatik

Karya-karya Mochtar Lubis diakui oleh banyak pihak sebagai salah satu kontribusi terbesar dalam sejarah jurnalisme Indonesia. Pada tahun 1991, ia dianugerahi penghargaan "Pengarang Indonesia Pilihan" oleh Pemerintah Indonesia atas jasa-jasanya dalam dunia sastra dan jurnalistik.

Mochtar Lubis wafat pada tanggal 2 Juli 2004 di Jakarta, namun warisan karya-karyanya terus hidup dan menginspirasi generasi muda hingga saat ini. Ia meninggalkan pesan tentang pentingnya kejujuran, keberanian, dan kebebasan berekspresi dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran di Indonesia.

Halaman:

Editor: Danka Trisandi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Al-Khawarizmi: Matematikawan Muslim Terbesar

Minggu, 26 Maret 2023 | 21:45 WIB

Terpopuler

X