Fokus Solo-Gus Dur atau Abdurrahman Wahid lahir pada tanggal 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur. Beliau merupakan putra dari KH Wahid Hasyim, seorang tokoh agama dan politikus terkemuka pada masanya. Sejak kecil, Gus Dur telah diasuh oleh ayahnya untuk menjadi seorang pemimpin yang memegang teguh nilai-nilai keagamaan dan pluralisme.
Pendidikan awal Gus Dur dimulai di sebuah pesantren di Jombang, kemudian ia melanjutkan studi ke Universitas al-Azhar di Kairo, Mesir. Selama di Mesir, Gus Dur terpapar dengan berbagai pemikiran keagamaan dan politik yang berbeda, hal ini kemudian membentuk pandangan pluralisnya yang kuat.
Baca Juga: W.S. Rendra: Biografi Seorang Seniman Kontroversial
Setelah kembali ke Indonesia, Gus Dur aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan politik. Ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan juga mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) Press yang menjadi media komunikasi resmi organisasi Nahdlatul Ulama.
Puncak karir politik Gus Dur adalah ketika ia terpilih sebagai Presiden RI pada tahun 1999, setelah masa Orde Baru yang otoriter dan korup. Selama masa kepemimpinannya, Gus Dur terus mendorong dan memperjuangkan demokratisasi serta pluralisme di Indonesia. Namun, masa kepemimpinannya diwarnai oleh krisis politik dan ekonomi yang akhirnya memaksa dirinya untuk mundur pada tahun 2001.
Meski begitu, Gus Dur tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik hingga beliau wafat pada tanggal 30 Desember 2009 di Jakarta.
Baca Juga: Rangkuman Buku The Psychology of Money: Buku Mengenai Hubungan Antara Psikologi dan Keuangan
Sebagai seorang pemimpin yang pluralis, Gus Dur selalu memegang teguh nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang humoris dan santai, namun tetap memiliki integritas dan keberanian dalam memperjuangkan kebenaran.
Gus Dur juga dikenal sebagai salah satu tokoh intelektual dan spiritual Indonesia yang berpengaruh hingga ke mancanegara. Pemikirannya tentang pluralisme dan demokrasi menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam memperjuangkan kebebasan dan keadilan di berbagai belahan dunia.
Dalam kesimpulannya, Gus Dur merupakan sosok yang layak diapresiasi sebagai seorang pemimpin pluralis yang gigih dalam memperjuangkan kebebasan, keadilan, dan perdamaian. Beliau meninggalkan warisan pemikiran yang berharga dan tetap relevan hingga saat ini. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kisah hidup Gus Dur kepada pembaca.
Baca Juga: Rangkuman Buku The Power of Habit: Membangun Kebiasaan yang Sukses
***
Artikel Terkait
Contoh Têmbang Macapat Mêgatruh Amonglulut Laras Pélog Pathêt Lima, Cocok untuk Materi Tembang Macapat SD/MI
Jejak Sejarah Kabupaten Jombang: Dari Kerajaan Kediri hingga Perjuangan Kemerdekaan
Jejak Sejarah Kota Kediri: Dari Kerajaan Kediri hingga Kota Modern
Kunci Jawaban Gladhen Wulangan 2, Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas 12 SMA/SMK/MA (PART 1)
Kunci Jawaban Gladhen Wulangan 2, Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas 12 SMA/SMK/MA (PART 2)
Kunci Jawaban Gladhen Wulangan 2, Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas 12 SMA/SMK/MA (PART 3)
Kunci Jawaban Gladhen Wulangan 2, Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas 12 SMA/SMK/MA (PART 4)
Rangkuman Buku The Power of Habit: Membangun Kebiasaan yang Sukses
Rangkuman Buku The Psychology of Money: Buku Mengenai Hubungan Antara Psikologi dan Keuangan
W.S. Rendra: Biografi Seorang Seniman Kontroversial