Ancelotti siap untuk bertarung demi masa depannya di Real Madrid

Fokus Solo-Carlo Ancelotti mengumumkan bahwa dia ingin tetap di Real madrid "untuk sisa hidupnya" menjelang pertandingan El Clasico yang bisa berdampak besar pada masa depannya di klub tersebut.

Mantan bos Milan, Bayern Munich, dan Chelsea ini menandatangani kontrak tiga tahun ketika dia tiba dari Everton pada bulan Juni 2021 untuk menggantikan Zinedine Zidane.

Namun, jika madrid gagal memenangkan gelar musim ini, maka akan timbul keraguan apakah Ancelotti harus tetap menjadi pelatih.

Baca Juga: Prediksi Barcelona vs Real Madrid: Perebutan gelar juara akan berlangsung ketat

madrid dibawah kepemimpinan Ancelotti telah memenangkan Liga Champions dan LaLiga musim lalu, dan tetap berada dalam perburuan untuk mempertahankan gelar Eropa, setelah mencapai perempat final, di mana mereka akan menghadapi Chelsea.

Namun, jika mereka kalah dari Barcelona di Camp Nou pada hari Minggu, madrid akan tertinggal 12 poin dari rival mereka dengan 12 pertandingan LaLiga yang tersisa. Mereka juga ketinggalan 1-0 dari Barcelona setelah leg pertama semifinal Copa del Rey.

Ancelotti menyadari bahwa tidak ada jaminan bahwa madrid akan membiarkannya menyelesaikan kontraknya hingga 2024, terutama jika mereka mengakhiri kampanye ini tanpa memenangkan gelar, tetapi dia percaya bahwa timnya bisa menyelesaikan musim dengan baik dan mengubah narasi.

Baca Juga: Jejak Sejarah Kota Kediri: Dari Kerajaan Kediri hingga Kota Modern

"Ini adalah evaluasi yang harus dilakukan klub. Saya akan tetap di klub ini untuk sisa hidup saya," kata Ancelotti. "Ini tidak mungkin, tapi saya ingin itu. Ini adalah keputusan klub, dan akan diambil pada akhir musim.

"Pikiran saya adalah saya ingin melanjutkan, saya harap seperti itu. Tapi saya menikmati setiap hari klub menginginkan saya di sini. Jika Anda menginginkannya selama tiga bulan, saya akan menikmatinya; jika selama tiga tahun, sama. Yang jelas, saya akan berterima kasih untuk sisa hidup saya."

Ancelotti, yang berusia 63 tahun, juga pernah menjadi bos Juventus dan Paris Saint-Germain dalam karir yang gemilang, dan madrid akan sulit menemukan sosok yang lebih berwibawa. Ini adalah masa bakti keduanya di klub, dengan presiden madrid Florentino Perez sebagai pengagum teguhnya.

Baca Juga: Jejak Sejarah Kabupaten Jombang: Dari Kerajaan Kediri hingga Perjuangan Kemerdekaan

Ada teori bahwa pelatih madrid yang gagal memenangkan gelar telah menemui nasib yang sudah tertulis [pemecatan].

Namun Ancelotti mengatakan: "Aturan tertulis berubah, dan yang tidak tertulis juga berubah. Saya yakin bahwa kami akan memenangkan sesuatu, sehingga topik ini sudah selesai."